Affiliate Program ”Get Money from your Website”
CLOSE :KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI ^^

Senin, 26 September 2011

Ahmadinejad Presiden Yang Sederhana

Mahmud Ahmadinejad  saat ini termasuk salah satu presiden di dunia yang paling berani, hebat dan bersahaja. Ahmadinejad adalah Presiden Iran yang keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran tanggal 24 Juni 2005.Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005.Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang yang sangat sederhana, berdsahaja dan tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.
Ahmadinejad hanyalah seorang dosen bergelar Ph.D Transportasi Kota yang tinggal di gang buntu, pergi ke mana-mana dengan Peugeot tahun 1977 dengan menggunakan pakaian biasa dan sepatu bolong. Hal itu masih terus dilakukannya ketika dia diangkat menjadi gubernur Teheran, bahkan ia menjadikan kediaman gubernur Teheran sebagai museum, dan memilih tinggal di rumah jalan buntunya. Ia tidak segan membersihkan got jika selokan mampet, bahkan kerap menyapu jalan sebagai bukti solidaritas sosialnya.

Ketika pencalonan presiden pun, ia tidak bermodalkan apa-apa dibandingkan lawan politiknya yang menghabiskan miliaran untuk dana kampanye. Akan tetapi, kesederhanaannya lah yang membuat ia dipilih 61% rakyat Iran sebagai presiden. Ketika ia dipilih menjadi presiden, dia membagi-bagikan saham gratis kepada rakyat Iran. Pinjaman modal bagi pasangan baru menikah ditingkatkan. Bahkan ia mendirikan program pengayaan uranium.
Ahmadinejad
Dia  lahir di Aradan, Iran, 28 Oktober 1956 dan saat ini berumur 54 tahun, Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Orang tuanya,seorang Tukang Besi, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an. Di Teheran, ayahnya mengubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.[2]
Pendidikan
Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi. Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.
Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.
Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.
Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran. Namun bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: “Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya”. Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.
Presiden Iran
Setelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini tidak pernah dapat dibuktikan.
Kutipan pernyataannya dalam sebuah pertemuan di hadapan para mahasiswa pada 26 Oktober 2005 dari pernyataan Ayatollah Khomeini yang menyerukan agar Israel “dihapus dari peta dunia” memicu kontroversi. Selain, menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Shimon Peres. Peres bahkan membalas dengan menuntut agar Iran dikeluarkan dari keanggotaan di Perserikatan Bangsa-bangsa.
Pernyataan yang kontroversial ini diulang kembali pada 14 Desember 2005. Saat itu, ia berkata bahwa Holocaust (peristiwa pembantaian terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi pada masa Perang Dunia II) hanyalah sebuah mitos yang digunakan bangsa Eropa untuk menciptakan negara Yahudi di jantung dunia Islam. Ia juga sempat menyelenggarakan konferensi tentang Holocaust.
Sementara, kritik dalam negeri mengenai kebijakan domestik dan luar negeri terus mengalir deras. Kritik datang dari tokoh ulama besar Ayatollah Hossein Ali Montazeri. Merujuk retorika Ahmadinejad terhadap Amerika Serikat, Montazeri menyatakan bahwa sangat perlu bertindak logis terhadap musuh dan tidak memprovokasi. Bagi Montazeri, ekstremisme tidak berbuah baik untuk rakyat.
Iran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir merupakan hak yang tidak bisa disangkal meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Iran untuk menghentikan program pengayaan uranium. Ahmadinejad mendapat kritikan dari kalangan konservatif maupun reformis mengenai kebijakan ekonominya dan cara dia menangani isu nuklir Iran.
Sebuah artikel pada koran Inggris, The Daily Telegraph yang diterbitkan pada tanggal 3 Oktober 2009, menampilkan foto Mahmud Ahmadinejad yang diambil selama pemilu Iran. Dalam foto itu terlihat ia sedang menunjukkan surat identitasnya dengan nama keluarga sebelumnya “Sabourjian”, “nama Yahudi terkenal di Iran”.[4] Artikel tersebut mengklaim bahwa Sabourjian berarti “penenun dari Sabour,” nama untuk tallit Yahudi di Persia. Artikel itu juga mengklaim bahwa keluarganya masuk Islam dan mengubah nama keluarga setelah Ahmadinejad lahir. Artikel tersebut mengutip seorang ahli yang mengatakan bahwa akar Yahudi Ahmadinejad, jika benar, akan menjelaskan kebencian terhadap Yudaisme dan Israel: “Setiap keluarga yang berpindah ke agama yang berbeda mengambil identitas baru dengan mengutuk iman lama mereka.”
Namun, menurut para ahli Iran yang diwawancarai oleh Guardian, “tidak ada makna semacam itu untuk kata ‘sabour’ dalam salah satu dialek Yahudi Persia, juga tidak berarti selendang doa Yahudi di Persia,” nama itu sebenarnya berarti “pelukis benang,” leluhur Ahmadinejad diketahui sebagai Muslim, dan kerabat Ahmadinejad mengatakan dia mengadopsi nama baru pada saat pindah ke Teheran, untuk menghindari diskriminasi berdasarkan akar pedesaannya.
  • Rencana menonton timnya berlaga di Piala Dunia 2006 di Jerman dihambat berbagai elemen masyarakat setempat, sehingga izin tidak diberikan. Bahkan warga Yahudi di Jerman menentang kehadirannya mengingat pernyataannya seputar Holocaust. “Penyangkalan kekejaman Nazi adalah pelanggaran serius di Jerman,” kata Charlotte Knobloch, Ketua Central Council Jews. Knobloch menuding Ahmadinejad sebagai “Hitler kedua”. Menteri Dalam Negeri Jerman Guenther Beckstein menyatakan, “Kami harus menegaskan bahwa ia tak diinginkan di sini. Lebih baik ia tak usah datang.”
Kesederhanaan seorang Presiden
Saat  pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet  Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada beberapa masjid di Teheran dan  menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
http://i1206.photobucket.com/albums/bb442/Yoko_Naraster/2htm.jpg
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar  untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup  ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan  biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat  impresive. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan
petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menterinyanya untuk datang  kepadanya dan menteri-menterinya tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang  berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para  menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi  maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir  masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri
dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun
yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum,
dan satu – satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya. Gajinya  sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
Presiden ini masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang  dimilikinya sebagai seorang presiden dari negara yang penting baik secara  strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia  tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik  negara dan ia bertugas untuk menjaganya. Satu hal yang membuat kagum  staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu  berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya  dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang  dikhususkan untuk presiden.
http://i1206.photobucket.com/albums/bb442/Yoko_Naraster/ahmedinejad-2.jpgHal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat  Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat  menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat  terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia kerap mengadakan rapat dengan  menteri – mentrinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang  sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri -mentrinya  dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan  kebiasaan upacara – upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi
pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di
negaranya.
http://i1206.photobucket.com/albums/bb442/Yoko_Naraster/ahmadinejad33.jpgSaat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar  tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas  kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan  selimut. Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari  pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yang diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di  seluruh dunia, termasuk Amerika. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia  tidak duduk di baris paling muka. Bercampur dengan masyarakat biasa. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
http://i1206.photobucket.com/albums/bb442/Yoko_Naraster/9htm.jpgBaru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Dalam dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden, tampak suguhan para undangan yang sederhana dan tempatnya juga sangat sesderhana untuk ukuran seorang presiden
http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/09/15/mahmud-ahmadinejad-presiden-terhebat-di-dunia-yang-serderhana-dan-bersahaja/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar